Kekerasan dalam Pacaran
Kata orang cinta itu buta. Sering kali
memang ada benarnya terutama bagi para korban kekerasan dalam pacaran.
Pelecehan dan kekerasan kecil dianggap sebgai bumbu percintaan, bahkan ketika
kekerasan mulai sering terjadi dan berubah menjadi lebih parah. Padahal, dalam
hubungan yang tanpa ikatan seperti itu, seorang perempuan seharusnya tetap menggunakan
akal sehat dalam melihat hal-hal yang terjadi dalam hubungan tersebut. Dalam
hubungan beratasnamakan cinta, seharusnya tidak terdapat unsur kekerasan dan
pemaksaan sedikit pun, karena cinta adalah hal yang identik dengan kasih sayang
dan kelemah lembutan.
Jangan langsung percaya, jika ada yang
mengatakan mitos-mitos, seperti anggapan bahwa rasa cemburu dan kekerasan adalah
bentuk perhatian dan tanda cinta sang pacar. Padahal hal tersebut sebenarnya
tidak lain adalah hal bukti bahwa dia ingin membuat kita tunduk dan selalu
mengikuti kemauannya. Ada juga mitos yang mengatakan bahwa janji untuk
bertanggung jawab yang diucapkan sang pacar sebelum mengajak berhubungan
seksual pasti akan ditepati, padahal dalam begitu banyak kasus janji-janji
tersebut tidak terbukti sama sekali, dan tinggalah perempuan yang menanggung
sendiri kehamilannya yang diluar pernikahan. Atau kita juga sering mendengar
bahwa sang pacar yang sudah meminta maaf atas kekerasan yang telah
dialkukannya, berjanji untuk tidak melakukan hal itu lagi. Namun, dalam banyak
keaadaan terbukti bahwa kekerasan tersebut menjadi siklus berulang yang terus
terjadi ketika perempuan hanya diam membiarkan.
Cinta memang indah namun ketahuilah bila
lelakimu mencintaimu dengan baik hal tersebut tidak akan terjadi bahkan dia
akan menjagamu dengan segala kehormatanmu. Tinggal bagaimana kamu menjaganya,
pake rasionalisasi juga ya guys jangan pake hati mulu biar ga baper hehe, So
loving your self yaaaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar