Filsafat Bahasa dan Pendidikan
Dalam
buku Filsafat Bahasa dan Pendidikan membahas tentang
filsafat pendidikan itu sendiri yang dimana filsafat pendidikan adalah studi
ihwal tujuan, hakikat
dan isi yang ideal dari pendidikan. Terkait dengan itu semua adalah persoalan
atau hakikat
mengetahui, hakikat kekuasaan, dan hubungan antara pendidikan dan masyarakat. Kajian serius
filsafat pendidikan akan menyeret serta pembahasan sekitar psikologi perkembangan
dan perkembangan manusia. ada sejumlah mazhab atau aliran filsafat yang lazim
dirujuk dalam pendidikan yaitu esensialisme, perenialisme, progresivisme,
eksistensialisme, rekontruksi, dan pendagogik kritis.
Esensialisme
mazhab dalam filsafat
pendidikan dan deskripsi yang paling mengena dalam mazhab ini adalah
“tradisional”, kembali ke khittah. Tatkala kata ini sudah bosan atau bahkan
muak dengankehidupan serba modern dan mekanistik, mazhab ini diberi label
demikian karena upayanya dalam menanamkan pada Para siswa apa yang menjadi
esensi dari ilmu pengetahuan dan pembangunan karakter siswa. Filsafat ini
berdasarkan filsafat konservatif,
bahwasannya sekolah itu tidak dapat mengubah masyarakat secara radikal. Sekolah
seharusnya mengajarkan nilai-nilai moral tradisional dan pengetahuan agar siswa
kelak menjadi warga negara teladan, dan pendidikan hendaknya menekankan
pemahaman dunia lewat percobaan saintik dan penguasaan ilmu-ilmu alamiah dari
pada ilmu-ilmu seperti filsafat atau agama.
Perrenialisme
sebuah aliran yang mengikuti paham realisme, yang sejalan dengan Aristoteles bahwa manusia itu rasional .
sekolah adalah lembaga
yang
didesain untuk
menumbuhkan kecerdasan. Pendidikan menurut filsafat ini mesti membangun
sejumlah mata pelajaran yang umum bukan spesialis, liberal bukan vokasional,
yang humanistik bukan teknikal. Dengan
cara inilah pendidikan
akan memenuhi fungsi humanistiknya, yakni pembelajaran secara umum yang mesti
dimiliki manusia.
Progresivisme
sebuah aliran yang menghormati perorangan, sains dan menerima perubahan sesuai
dengan
perkembanganya. Aliran ini menstimulasi sekolah untuk mengembangkan kurikulum
sehingga lebih relevan dengan kebutuhan dan minat siswa. Sekolah-sekolah
menekankan matematika, sains, bahasa asing dan mata pelajaran yang terkait
dengan pertahanan, sekolah mesti membuat siswa sebagai warga negara yang lebih
demokratik, berfikir bahasa dan cerdas dan para pendidik aliran ini sangat
menentang praktik sekolah tradisional.
Eksistensialisme
sebuah aliran dalam filsafat pendidikan yang inti ajarannya adalah respek
terhadap individu yang unik pada setiap orang. Kaum eksistensialisme menolak
filsafat-filsafat tradisional dan menolak eksistensi kebenaran ihwal,
metafisika, epistimologi,
dan etika. Setiap individu menentukan untuk dirinya sendiri apa itu yang benar,
salah, indah dan jelek. Tidak ada bentuk universal, setiap orang memiliki
keinginan untuk bebas dan berkembang. Pendidikan seyogyanya menekankan refleksi
personal yang mendalam terhadap komitmen dan pilihan sendiri, karena manusia
adalah pencipta esensi dirinya.
Rekontruksi
sebuah aliran yang menginginkan transformasi kultur yang ad berdasarkan
analisis terhadap ketidakadilan dan kesalahan-kesalahan mendasar dalam
praktik-praktik pendidikan selama ini. Bila tujuan pendidikan untuk menyiapkan
anak didik sebagai pengubah dunia, maka sekolah harus membekali siswa dengan
alat untuk melakukan perubahan, yakni demi transformasi dunia ini lewat
kontruksi sosial, guru dengan demikian memiliki peran penting dalam mengubah
kebudayaan.
Pedogogik Kritis, aliran
ini bernafsu untuk mengidentifikasi minat dan motivasi politik sosial dari
sebuah dominasi kekuasaan (ilmu pengetahuan dan kebudayaan secara umum),
maksudnya adalah demi emansipasi dan pencerahan. Teori kritis mempunyai kepedulian
tinggi terhadap ketidakadilan sosial sebagaimana tercermin dalam sistem
pendidikan atau persekolahan, dibalik ilmu pengetahuan yang dipelajari sekolah
dan kebudayaan yang dominan dalam sistem persekolahan sesungguhnya ada minat
dan veted interst dari kelompok tertentu. Dibalik sistem persekolahan itu ada
ideologi yang mendominasi yang harus dicermati dengan kritis dengan mengkaji sejumlah
ideologi alternatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar