Filsafat Ilmu: Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan
Dalam buku filsafat ilmu banyak menjelaskan tentang sejarah ilmu yang berawal
dari peradaban zaman kuno diantaranya peradaban Yunani, Romawi dan abad
pertengahan. Di peradaban yunani adanya tokoh filsuf yang sangat berpengaruh
dalam perkembangan ilmu kedokteran maupun geometri diantaranya Plato seorang
propogandis matematika dan Aristoteles. Dalam peradaban romawi adanya banyak
memunculkan paradoks bagi para sejarawan ilmu
dan ilmu itu banyak mempelajari disiplin hukum, adanya progresif dalam
teknologi perang dan kesehatan publik. Peradaban abad pertengahan dimana
melahirkan banyak filsafat ilmiah dan berdirinya universitas serta adanya
bencana yang melanda dalam abad ini diantaranya bencana ekonomi dan sosial.
Bukan hanya pada abad ini saja perkembangan
ilmu, akan tetapi dalam peradaban lain diantaranya Islam, India, Cina dan
Jepang. Ilmu juga berkembang dizaman revolusi dimana dalam revolusi industri
dan revolusi Prancis.
Ilmu mengalami kematangan dimana
pada abad ke-19 ilmu meluas menjadi bidang-bidang penelitian baru dengan sangat
berhasil. Perluasan itu meliputi penggabungan matematika dengan eksperimen
dalam fisika, penerapan teori kepada eksperimen dalam kimia, dan eksperimen
yang terkendali dalam biologi. Hal ini didukung oleh berdirinya
universitas-universitas baru dan yang telah diperbaharui yan menyokong
dilakukannya penelitian, pengajaran dan komunikasi melalui jurnal-jurnal dan
komunitas-komunitas spesialis. Ilmu-ilmu terapan yang sukses pada abad-19 ialah
bersifat tradisional yakni teknik-teknik deskriptif yang penting bagi negara.
Ilmu-ilmu ini ialah disiplin-disiplin abstrak kartografi matematis dan
perbentengan dan studi-studi sejarah alamiah yang sangat mendalam.
Dalam perspektif sejarah yang
panjang dapat dilihat bahwa kesulitan-kesulitan moral, politik dan lingkungan
yang dihadapi ilmu dan teknologi masa kini tidak sepenuhnya baru, dimana semua
itu merupakan suatu pembalikan dari masalah yang telah dilupakan, dengan adanya
kemunduran kepercayaan atas magis dan kemudian dengan datangnya ilmu yang
matang, dan terjadinya semua itulah adanya pewarisan suatu ideologi ilmu murni,
sebuah teknologi yang didalamnya semua masalah dipecahkan dengan sangat berhasil
dan sebuah komunitas para sarjana yang terlindung. Di sisi lain ada ada yang
mengakui ilmu memainkan peranan yang penting dalam dunia modern, dan ruang lingkup ilmu harus diperluas yakni
para sarjana harus mempelajari dan memahami dengan lebih baik cara pelaksanaan
ilmu yang berfungsi sebagai suatu unsur dalam tatanan sosial yang lebih besar
dan barangkali dengan mengembangkan analisis yang lebih memadai terhadap
struktur sosial atau berupaya dalam suatu perluasan berskala besar, terhadap
metode-metode pelaksanaan penelitian.
Dipandang dari sudut alternatif,
filsafat ilmu akan diawali dengan mengidentifikasi gaya-gaya penjelasan yang
berbeda, ciri khas ilmu-ilmu yang berbeda-beda atau tahap-tahap yang berbeda
dalam ilmu yang bersangkutan dan akan mengenali bagaimana perbedaan-perbedaan
dalam gaya penjelasan itu mencerminkan problem-problem khas bidang-bidang dan periode-periode ilmiah yang berbeda. Dipahami
demikian generalisasi empiris dan klasifikasi deskriptif akan membantu mengatur
data empiris ilmu dalam suatu cara pendahuluan, namun penafsiran yang serius
baru dapat dimulai sesudah titik itu. pada titik ini aliansi di antara ilmu dan filsafat hanya memindahkan
ke dalam bidang-bidang ilmu yang merupakan wilayah-wilayah kebingungan
metodologis masa kini,interaksi-interaksi yang sama, yang subur pada abad-abad
terdahulu,dimana ilmu mempunyai metode-metode yang sekarang dimengerti dengan
baik.
Doktrin-doktrin dan
pendekatan-pendekatan filosofis yang membawa keyakinan besar ketika diterapkan
kepada teori-teori dan ide-ide dari sebuah ilmu mungkin tak mengherankan
kehilangan semua kemasuk-akalannya ketika diperluaske bidang-bidang lain.
Karena dalam sebuah ilmu khusus yang berbeda baik alamiah maupun sosial
perkembangan historis pada akhirnya membawa sang penyelidik kepada suatu titik
dimana ia siap beroperasi dengan suatu varietas istilah-istilah teknis atau
entitas-entitas yang mempunyai sifat-sifat dan fungsi-fungsi logis yang berbeda
dan yang padanya proposisi-proposisi atau prinsip-prinsip teoritis yang paling
umum menampilkan perbedaan-perbedaan yang sesuai di dalam status dan
implikasi-implikasi logisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar