Minggu, 01 Januari 2017

Awal 2017

       Welcome to 2017, tahun yang penuh harapan untuk semua orang dimuka bumi ini termasuk saya, yang punya segudang harapan dan cita-cita yang banyak ditahun ini. Terdengar klasik memang tapi setiap orang pasti mempunyai planning untuk menjalani hidupnya terkhusus di tahun baru ini yaitu tahun 2017. Setahun kedepan saya mempunyai banyak sekali harapan dan keinginan yang semoga tercapai. Keinginan tanpa tindakan yang nyata memang kemustahilan terkecuali memang keajaiban yang datang dari Tuhan langsung. Namun saya tak henti-hentinya untuk berdoa di tahun ini semoga menjadi tahun yang berkesan, penuh kejutan, kebahagiaan, dan menjadi tahun yang berkah terutama. Terutama Studiku semoga lebih baik dari tahun kemarin, karena memang susah sekali belajar dengan keistiqomahan. Pada tahun ini saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik lagi terutama personality saya, baik dalam bersikap, bertutur kata, beribadah, dan belajar. Semoga awal tahun yang memang akan dihadapkan dengan UAS semester 3 ini dilancarkan, dimudahkan dalam segala hal aamiin, dan semoga juga kesehatan selalu baik, krena memang nikmat inilah yang sering sekali saya lupakan, dan rizki yang berlimpah serta berkah aamiin. heyy 2017 bersahabatlah denganku ;)

Jumat, 30 Desember 2016

Index Tugas Blog Filsafat Ana Herliana 2290150012 Pendidikan Sosiologi

Daftar Isi:
1. Mendeskripsikan Objek Kajian, Kegunaan, Metode, atau Ciri-Ciri Ilmu Sosiologi
2. Gambaran Keibuan Tradisional
3. Perilaku Yang Sesuai dengan Masyarakat Multikultural
4. Dampak Perubahan Sosial
5. Problema Etika Ilmu Pengetahuan
6. Operant Conditioning menurut Burrhus Frederic Skinner dkk
7. Pengertian Teori Belajar
8. Pendekatan Pengelolaan Kelas
9. Lingkungan kelas kondusif
10. Management Kelas
11. Lingkungan Kelas
12. Konsep Dasar Aksiologi
13. Konsep Dasar Epistemologi
14. Konsep Dasar Ontologi
15. Ilmu Pengetahuan
16. Inovasi Pembelajaran dalam Optimalisasi Potensi ABK
17. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
18. Komponen-Komponen Kurikulum
19. Dimensi-Dimensi Kurikulum
20. modernisasi, dan masa depan agama
21. Definisi Kurikulum
22.Filsafat Ilmu dan Metodologi penelitian
23.Filsafat Bahasa dan Pendidikan
24. Filsafat Ilmu: Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan
25. Rumus Senyawa Kimia
26. Berbahagialah Tanpa Syarat
27. Filsafat Pendidikan
28. Filsafat Hukum Perspektif Historis
29. Filsafat Manusia
30. Kirtik Atas Akal Budi Praktis
31. contoh RPP
32. Solidaritas
33. Keluarga dan Peranan Wanita
34. Hukum dalam Bisnis
35. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya
36. Problematika Pembelajaran IPS Dalam Perubahan Global
37. konsep kurikulum
38. pengamalan pancasila dalam bentuk gambar
39. Motivasi belajar peserta didik
40. Tradisi Ngelangkah di Lingkungan Karang Tengah
41. Tan Malaka
42. The Power Of You
43. Mengapa Perempuan Menjadi Obejek favorit?
44. Frasa
45. Kekerasan dalam Pacaran
46. Globalisasi
47. Cara Pengguna Waktu yang Cerdik
48. Susilo Bambang Yodhoyono
49. Perbedaan Pria dan Wanita
50. Pandangan Filsafat tentang Hakikat Manusia
51. Filsafat Pendidikan
52. Fungsionalisme Struktural ( Talcott Parsons)
53. Paradigma Sosiologi
54. Pijakan Teori dari Klasik ke Modern
55. Robert King Merton (Struktural Fungsional)
56. Teori Konflik (Randall Collins)
57. Teori Konflik (Ralf Dahrendrof)
58. Tindakan Sosial (Max Weber)
59. Mutu Pendidikan di Indonesia
60. Tindakan Sosial (Max Weber)
61. kelas sosial dalam pendidikan
62. Lembaga Sosial
63. Sosialisasi
64. Norma Sosial
65. Interaksi Sosial
66. Karakteristik Pendidikan di Indonesia
67. Piloshopy Of Money (George Simmel)
68. Visi Misi Untirta dikaitkan dengan Filsafat
69. Perkembangan Desa di Era Modernisasi
70. Dinamika Peran Aktor dalam Isu Keamanan dan Implikasinya Terhadap Demokratisasi di Kota Ambon
71. Pengembangan Pendidikan IPS di Masyarakat
72. Demokrasi di Indonesia
73. Paradigma Tauhid
74. Filsafat
75. Bersyukurlah

Selasa, 27 Desember 2016

Mendeskripsikan Objek Kajian, Kegunaan, Metode, atau Ciri-Ciri Ilmu Sosiologi


Mendeskripsikan Objek Kajian, Kegunaan, Metode, atau Ciri-Ciri Ilmu Sosiologi
1. Mendeskripsikan Objek Kajian Sosiologi
       Menurut Auguste Comte (Bapak ilmu Sosiologi), sosiologi adalah studi tentang masyarakat sebagai keseluruhan dan tidak dapat direduksi dalam individu. Herbert Spencer berpendapat bahwa masyarakat merupakan sebuah organisme yang mengalami evolusi (akan berubah dan berkembang seiring waktu). Berdasarkan pendapat sosiologi tersebut dapat disimpulkan bahwa kajian Sosiologi adalah masyarakat (society). Masyarakat merupakan kelompok manusia yang hidup bersama diwilayah tertentu dan terikat oleh kesamaan aturan. Selain itu, masyarakat akan selalu mengalami perubahan dan perkembangan (perubahan sosial).
2. Mendeskripsikan Kegunaan Ilmu Sosiologi
      Sosiologi berusaha menjelaskan fenomena atau fakta-fakta sosial yang terjadi dalam masyarakat melalui berbagai penelitian sosial. Melalui penelitian sosial tersebut Sosiologi sebagai ilmu terapan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kegunaan sosiologi sebagai berikut.
a.       Bahan Penelitian Sosial
       Ilmu sosiologi diperlukan untuk mempelajari berbagai fenomena sosial dalam masyarakat. Dengan demikian, setiap fenomena sosial yang terjadi dapat dijelaskan secara empiris.
b.      Solusi Masalah Sosial
       Masalah sosial merupakan fenomena masyarakat yang cenderung ada selama manusia menjalankan kehidupan dan menjalin hubungan sosial. Pengamatan pendekatan sosiologi tentang masalah sosial diharapkan dapat memberikan solusi kepada masyarakat.
c.       Bahan Perencanaan dan Pembangunan Sosial
       Pembangunan sosial selalu ditujukkan pada objek kajian sosiologi, yaitu masyarakat karena tujuan program pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pendekaan secara sosiologis dalam proses pembangunan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d.      Bahan Pembuatan Keputusan
       Pemerintah sebagai lembaga formal negara memilki legitimasi untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat. Dalam mengatur kehidupan masyarakat, pemerintah membutuhkan bantuan sosiologi untuk melakukan penelitian sosial terhadap perilaku serta kebutuhan masyarakat dalam mengambil keputusan. Sebgai contoh, pembuatan undang-undang disesuaikan kultur budaya dalam masyarakat.
3. Mendeskripsikan Metode Ilmu Sosiologi
       Sebagai sebuah ilmu, teori-teori Sosiologi dapat diguanakan untuk melakukan penelitian sosial, baik menggunakan metode kuantitatif maupun kualitatif.
a.       Metode kuantitatif digunakan untuk meneliti fakta yang dapat dikur dengan angka. Penarikan kesimpulan dalam penelitian kuantitatif menggunakan skala, indeks, tabel,dan formula-formula yang berkaitan dengan ilmu matematika. Salah satu teknik yang digunakan adalah sociometry. Sociometry menggunakan skala-skala dan angka untuk mempelajari hubungan-hubungan antar-manusia dalam masyarakat.
b.      Metode kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan secara mendalam dengan sumber data berupa kata-kata lisan atau tertulis.
4. Mendeskripsikan Ciri-Ciri Ilmu Sosiologi
       Setiap objek ilmu pengetahuan memilki karakteristik/ciri khas, begitu pula dengan ilmu Sosiologi.adapun karakteristikciri-ciri sosiologi sebagai berikut.
a.       Empiris, artinya sosiologi merupakan ilmu berdasarkan observasi dan logika, bukan dasar wahyu ataupun hasil spekulasi.
b.      Teoritis, artinya sosiologi berusaha memberikan teori yang menunjukkan pernyataan atau proposisi secara logis untuk menjelaskan hubungan sebab akibat.
c.       Kumulatif, artinya teori-teori sosiologi disusun sebagai hasil bentukan yang didasarkan pada teori yang sudah ada.
d.      Nonetis, artinya sosiologi tidak bertujuan meniali baik atau buruknya sebuah ajaran tentang tata susila. Sosiologi hanya bertugas mengungkapkan atau menerangkan sebuah tindakan sosial sebagai bagian dari fakta sosial.
Sumber:JanahEkaYustinah.(2015).DetikDetikUjianNasionalSosiologi.Klaten:IntanParawira.

Gambaran Keibuan Tradisional



Gambaran Keibuan Tradisional
      Rasanya belum terlalu lama bahwa para wanita kita mulaipunya piliham : menjadi ibu rumah tangga murni atau wanita yang bekerja. Secara tradissonal, gambaran keibuan masih mengacu kepada ibu yang lebih banyak dirumah. Tentang usia terbaikuntuk hamil dan melahirkan anak, pandangan tradisional mengatakan bahwa diatas 18 tahun dan dibawah 25 tahun adalah masa yang terbaik untuk melahirkan, karena masa itu seorang wanita dianggap paling subur dan sehat. Dan akhirnya, menjadi seorang ibu pada zaman dahulu sama artinya dengan menjadi isteri dan pengurus rumah tangga.
      Gambaran keibuan masa lalu kira-kira dapat digambarkan lewat ungkapan-ungkapan seperti dibawah ini:
       Pertama-tama aku adalah seorang ibu. Bagiku, pengabdian kepada anak adalah sepanjang  masa. Kesehatan badan dan kemajuan budi pekrtinya adalah tanggung jawabku. Tiap jam dan tiap menit dari hidupku disediakan bagi mereka. Mengantar kesekolah, menerima rapor, mengurus seragamnya,membeli buku-buku dan alat tulisnya serta menghadiri rapat orang tua murid adalah tugas utamaku.
       Tugas-tugas lain  ktangani pula seperti memestakan ulang tahunnya, mendatangkan guru les privat, mengurus les tari dan piano serta mengikutkannya dalam lomba lukis. Kudorong ia rajin belajar, kupilihkan buku bacaan yang baik baginya, kubimbing ia mengerjakan PR-nya dan kubawa ia mengenal lingkungannya terutama obyek wisata yang penting-penting.
       Bila merasa sakit, kurawat mereka dengan segenap hatiku dan kucarikan dokter yang terbaik buat mereka. Bila aku harus banyak berpergian, kudatangkan pengganti pangasuh (baby sitter) bagi mereka. Bersam ayahnya, aku menanamkan disiplin dan tanggung jawab agar mereka kelak menjadi anak yang berbudi.
       Begtiulaah, segala tugas yang harus ditangani oleh ibu. Jika itu semua sudah dilakukannya, hatinya akan tenang karena kelak anaknya pasti akan menjadi anak yang baik. Ingat pepatah “surga ada di bawah telapak kaki ibu”. Tida hal yang lebih buruk di dunia ini daripada seorang ibu yang jahat. Ingatlah syair yanyian berikut “kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa, selalu memberi tak harap kembali, bagai sang surya mnyinari dunia.”
Sumber:SusantoAgus.1989.WanitaSuper.Yogyakarta:Kanisius.

Perilaku Yang Sesuai dengan Masyarakat Multikultural



Perilaku Yang Sesuai dengan Masyarakat Multikultural
       Masyarakat multikultural merupakan fakta sosial yang tidak bisa dihindari, begitupun dengan  berbagai gejala sosial yang ditimbulkan. Oleh karena itu, diperlukan sikap yang tepat dalam menyikapi multikulturalisme di Indonesia. Sikap yang sesuai diterapkan dalam masyarakat multikultural sebagai berikut.
1.      Simpati
       Simpati merupakan perasaan tertarik yang timbul dari seseorang terhdap orang lain. Sikap simpati dapat membuka jalan untuk proses interaksi lintas budaya, lintasetnik, lintassagama, hingga lintasgenerasi.
2.      Empati
       Sikap empati adalah kelanjutan dari sikap simpati yang lebih mendalam. Kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain ikut merasakan hal-hal yang dirasakan oleh orang lain. Keterlibatan emosional dan aksi terjadi dalam sikap empati. Melalui sikap empati,seseorang dapat tergerak untuk membantu orang lain.
3.      Toleransi
       Toleransi diartikan sebagai sikap tenggang rasa (menghargai, membiarkan, dan membolehkan), pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan) yang bebeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Pemaknaan toleransi atau pengguanaan istilah toleransi lebih menitikberatkan pada bentuk tindakan atau praktik kebudayaan yang berbeda dari setiap kelompok sosial.
4.      Menghargai perbedaan
       Mengahargai perbedaan merupkan salah satu bentuk aplikasi dari toleransi. Istilah mengahargai perbedaan digunakan untuk menyikapi bentuk-bentuk perbedaan yang sudah ada dalam masayarakat, misalnya perbedaan laki-laki dan perempuan, perbedaan ras, perbedaan suku bangsa, perbedaan pemikiran, dan perbedaan pendapat. Menghargai perbedaan berarti menerima realitas takdir,tidak menganggap sebagai sesuatu yang bruurk atau harus disingkirkan, serta menyadari bahwa memang sesuatu seharusnya berbeda. Sikap menghargai perbedaan dapat memebrikan pembelajaran serta mengembnagkan rasa toleransi dalam diri.
5.      Semangat Nasionalisme
       Semangat nasionalisme dapat menjadi landasan masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan. Semangat nasionalisme ditandai dengan kesediaan mengesampingkan berbgai perbedaan demi keutuhan bangsa.
Sumber:JannahEkaYustinahdkk.2015.DetikDetikUjianNasionalSosiologi.Klaten:PTIntanPariwara.

Dampak Perubahan Sosial



Dampak Perubahan Sosial
1.      Dampak positif
      mengarah pada kemajuan (progress). Perubahan sosial dapat menyebabkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Adapun dampak positif perubahan sosial sebagai berikut:
a.       Kemajuan di berbagai bidang kehidupan (ekonomi, sosial, politik, dan budaya)
b.      Muncul nilai dan norma baru yang sesuai dengan perkembnagan zaman
c.       Berkembangnya lembaga sosial baru dalam masyarakat
d.      Kemajuan teknologi diberbagai bidang kehidupan
e.       Kemudahan dalam menjalin komunikasi
f.       Terbentuk struktur sosial baru
2.      Dampak negatif perubahan sosial
Dampak negatif menagrah pada kemunduran (regress). Dampak negatif perubahan sosial ditandai adanya tindak kriminalitas, konflik, deviasi dan beberapa masalah sosial lainnya. Dampak negatif perubahan sosial.
a.       Terjadi konflik sosial (baik vertikal maupun horizontal)
b.      Lembaga sosail tidak berfungsi secara optimal
c.       Terjadi disorientasi nilai dan norma
d.      Muncul krisis diberbagai dimensi kehidupan
e.       Terjadi kerusakan lingkungan
f.        Timbul penurunan kualitas hidup tatanan sosial masyarakat.
Sumber:JannahEkaYustinahdkk.2015.DetikDetikUjianNasionalSosiologi.Klaten:PTIntanPariwara.