Selasa, 29 November 2016

Karakteristik Pendidikan di Indonesia



Karakteristik Pendidikan di Indonesia
Seperti Apa Identitas Manusia Dibentuk Dari Pendidikan di Indonesia

       Pendidikan memang sangat penting keberadaannya dalam kehidupan manusia. Apalagi dengan zaman modernisasi sekarang yang ditandai dengan canggihnya teknolgi dan mudahnya mendapat informasi dan komunikasi tanpa mengenal ruang, batas, waktu, kapan saja bisa melakukannya. Oleh karena itu, pendidikan sangat diperlukan untuk menghadapi segala tantangannya. Pendidikan sendiri didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan di Indonesia terdapat pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa. Menurut pasala 3 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakul mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
       Dari ungkapan-ungkapan tersebut, khususnya tujuan pendidikan nasional apakah Indonesia sudah mampu melaksanakannya atau bahkan belum sama sekali tercapai. Pendidikan di Indonesia menurut pandangan saya pribadi belum semua tercapai karena banyak faktor yang memang mempengaruhi, namun bukan berarti pendidikan di Indonesia statis. Pemerintah sudah melakukan hal yang terbaik agar para warga negaranya bisa mendapatkan pendidikan sebaik-baiknya. Tinggal bagaimana para warga negara memanfaatkan kesempatan itu.
       Dalam hal ini sejalan dengan pendidikan di Indonesia karakter atau pribadi apa yang dibangun melalui pendidikan Indonesia. Saya pribadi mengalami pendidikan dari SD sampai saat ini menjalankan pendidikan di perguruan tinggi masih belum menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia. Namun saya dibentuk dari pendidikan Indonesia khususnya dari SD, SMP, dan SMA dari awal saya belum tahu menjadi tahu, saya dirubah secara mainshet, perilaku dan sopan santun walaupun masih kurang sempurna oleh pendidikan.  Dan itu semua dilatarbelakangi oleh kurikulum yang berlaku di Indonesia yang disesuaikan dengan kebijakan sekolah masing-masing melalui pembuatan silabus dan RPP. Namun saya sangat bingung dengan kebijakan kurikulum yang selalu berubah-ubah di Indonesia. Mulai dari kurikulum KTSP yang saya alami selama di sekolah sampai sekarang kurikulum 2013 yang banyak menuai kontroversi dikalangan masyarakat. Menurut saya kurikulum memang penting karena sebagai panduan atau pedoman yang dijadikan sebagai alat pencapai tujuan pendidikan agar lebih mudah dicapai. Namun kiranya pemerintah harus menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan zaman yang berlaku.
       Kurikulum KTSP dampak positif yang saya ketahui yaitu sekolah diberikan kekuasaan untuk mengembangkan isi kurikulum yang akan diberlakukan disekolah sesuai dengan guru, murid dan kondisi lingkungan sekolahnya. Namun dari semua itu ada hal yang memang kurang saya senangi yaitu rasa kurang puas karena pusat dari pembelajaran adalah guru. Guru seakan-akan mengetahui segala hal, guru sebagai sumber pembelajaran yang utama, kurangnya praktek karena guru secara terus menerus memberikan materinya sehingga anak atau peserta didik merasa bosan. Dari situ saya dibentuk atau peserta didik dibentuk tidak aktif dan kurang kritis terhadap proses pembelajaran.
       Sedangkan kurikulum 2013 lebih menekankan pada murid sebagai pusat pembelajaran, murid diharapkan aktif dan kritis terhadap pembelajaran, selain itu juga penilaian dilakukan bukan hanya dari test atau ujian sekolah saja, namun kepada sikap dan prakteknya. Namun saya kurang setuju dengan banyaknya tugas yang menjadikan beban siswa, karena menurut saya pembelajaran yang baik itu bukan banyaknya tugas namun lebih kepada prakteknya karena jika hanya materi saja siswa sering lupa, namun jika praktek siswa lebih mudah mengingatnya. Selain dari itu kualitas guru yang masih belum menguasai teknologi, dan masih menggunakan proses kegiatan belajar mengajar secara konvensional.
       Menurut saya apapun kurikulumnya jika guru, siswa mampu dan siap untuk menjalankannya maka tujuan pembelajaran mudah tercapai. Dan yang lebih penting adalah sarana dan prasarana , lingkungan sekolah, orang tua yang mendukung dan mengontrol anaknya. Alangkah lebih baiknya jika pemerintah menetapkan kebijakan kurikulum yang sesuai dengan guru, siswa, kondisi lingkungan sekolahnya dan dengan perkembangan zaman agar tidak tertinggal dengan dunia yang semakin global ini, sehingga tujuan pendidikan nasional pun mudah dicapai. Jadi kesimpulan saya adalah pribadi yang dibentuk melalui pendidikan di Indonesia adalah sangat beragam sesuai dengan pengamalan ilmunya.
Sumber : Benny Irawan dkk. Penuntun Perkuliahan Kewarganegaraan.(2016).Serang:untirta.


      

Piloshopy Of Money (George Simmel)


Analisis tentang lagu me, my self and I. (G-Eazy feat Bebe Rexha)
       Pada lagu itu terdapat teori tentang George Simmel yaitu berkaitan dengan teori philosopy of money bahwasanya dengan adanya uang maka segala sesuatu dapat dibeli bahkan orang yang menciptakan uang itu sendiri. Penyebab dari kejadian itu semua adalah spesialisasi tugas, kerenggangan, kelompok sosial yang semakin besar, dan kemajuan teknologi.
       Dan pada lagu ini berkaitan tentang apa yang dikatakan oleh George Simmel tentang modernisasi bahwa “banyak orang yang berubah karena meresahkan”. Gaya hidup tidak dapat dipisahkan dari dampak modernisasi, yaitu banyak orang yang hedonisme yang hanya mementingkan kesenangan semata tanpa memikirkan cara memperolehnya atau ingin hidup mewaah tapi tidak mau bekerja keras.
       Lagu ini juga berkaitan dengan teorinya Max Weber yaitu tindakan sosial yang mana tindakannya mempunyai makna bagi dirinya sendiri, biasanya tindakan ini dipengaruhi oleh pengalaman maupun pengetahuannya.
       Pada lagu ini juga berkaitan dengan pengungkapan George Simmel tentang masyarakat  yaitu sosiasi-sosiasi yang terjadi pada masyarakat (sekumpulan) yang saling bersinggungan, terpisahkan namun saling berinteraksi. Yaitu ketika para orang-orang muda-muda yang datang kepesta ulang tahun, mereka masing-masing saling mempunyai pekerjaan dan terpisahkan namun ketika berkumpul pada pesta ulang tahun itu mereka saling berinteraksi satu sma lain. Ini merupakan adanya relasionisme. (melihat pada video klip)
      Ketika dia berada dalam pesta dia hanya ingin tenang, dan dia berada pada toilet untuk tenang dia malah mengalineasi dirinya. Karena menurut Georg Simmel semakin kelompok itu besar maka semakin tidak ketat peraturan yang dijalankan, karena masih ada orang yang lain. (video klip).






Visi Misi Untirta dikaitkan dengan Filsafat



Visi dan Misi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Visi
Maju, bermutu, berdaya saing dan berkarakter dalam kebersamaan
Misi
Meningkatkan kualitas, relevansi daya saing pendidikan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif berbasis kebutuhan nyata.
Meningkatkan daya dukung tatakelola perguruan tinggi yang baik (good university govemance).
1.      What my I hope?
       Dalam visi untirta ini yang dapat saya harapkan adalah menjadi manusia yang maju, bermutu, berdaya saing, berkarakter dan mampu bekerjasama dalam kebersamaan untuk dapat menjadi mahasiswa yang dapat diharapkan oleh untirta.
2.      What can I know?
       Dari visi untirta tersebut saya dapat mengetahui bahwa sebenaranya jabaran dari Visi Untirta adalah yaitu maju yaitu terwujudnya kondisi untirta yang mengalami pertumbuhan, peningkatan dan pengabdian kepada masyarakat, daya dukung sumber daya dan manajemen serta kerjasama kemitraan. Bermutu yaitu kualitas layanan yang memberikan kepuassan kepada pelanggan, lulusan untirtamenguasai iptek (hard skill) dan mampu berkolaborasi dan membangun jejaring (networking) dan berkomunikasi atau soft skill menuju kemajuan bangsa, peradaban dan kesejahteraan umat manusia. Berdaya saing yaitu terwujudnya suatu golongan pada diri pendidik ( dosen, teenga kependidikan dan lulusan untuk memenangkan persaingan (kompetisi), lebih berprestasi, memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif, berupaya lebih baikdari yang lain, tahan menghadapi berbagai kondisi, hambatan dan tantangan serta mampu beradaptasi dengan lingkungan. Berkarakter yaitu tercapainya tenaga pendidik dan kependidikan serta lulusan untirta yang menguasai iptek dengan menjunjung tinggi Kejujuran, Berwibawa, Adil, Religius dan Akuntabel (JAWARA). Kebersamaan yaitu dalam mewujudkan misi untirta perlu terbangun komunikasi kerja di untirta lebih mengutamakan semangat gotong royong, kolegial, saling pengertian, saling menghargai dan slaing menghormati, sebagai sebuah tim kerja yang menjunjungitas dan solidaritas tinggi soliditas. Hal ini meniscayakan seluruh komponen untirta mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah bersama-sama berkomitmrn memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan prima kepada pemangku kepentingan.
3.      What should I do?
       Apa yang seharusnya saya lakukan untuk mewujudkan visi untirta tersebut adalah belajar dengan tekun, mencari pengalaman, menjalankan tugas sebaik-baiknya dan peka terhadap lingkungan sosial disekitar.
4.      What is man?
       Manusia adalah makhluk hidup yang berakal yang juga makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan pasti memerlukan bantuan orang lain dalam kehidupannya. Sehingga dapat manusia yang bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
     

Perkembangan Desa di Era Modernisasi



Perkembangan Desa Terate di Era modernisasi
       Indonesia merupakan bangsa yang unik, negara multikultural yang terdiri dari berbagai macam bahasa, adat, kebudayaan, suku dan agama. Dari segi geografis Indonesia merupakan negara yang diapit oleh dua benua yaitu benua Australia dan Asia dan oleh dua samudera yaitu samudera hindia dan samudera pasifik dan dilalui oleh garis mediterian yang sekaligus  dilalui oleh garis khatulistiwa yang menyebabkan Indonesia mempunyai kesuburan tanah.
       Seiring dengan perkembangan zaman Indonesia sekarang sudah melakukan perkembangan pembanguan termasuk sudah ada di pedesaan. Desa merupakan suatu kesatuan hukum, dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.[1] Yang akan saya jelaskan adalah Desa Terate yang berada pada Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Banten. Desa Terate merupakan desa yang awal terjadinya dan tumbuhnya merupakan desa perikanan dan pelayaran. Nelayan disana merupakan nelayan yang sudah mengenal teknologi pelayaran dengan hal itu nelayan disana bisa mendapatkan hasil tangkapan ikan yang lebih banyak. Hal  itu didukung dengan adanya tempat pelelangan ikan yang bertujuan untuk memudahkan para nelayan menjual ikan hasil tangkapan tersebut. Di lelang tersebut banyak para pembeli ikan yang dihasilkan para nelayan  untuk dijual kepada para ibu rumah tangga dikampung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di Desa Terate selain ikannya dijual mentah ikan juga diasinkan lalu dikeringkan atau lebih dikenal dengan istilah “gesek” baik untuk kebutuhan pribadinya maupun untuk dijual. Ada juga yang sudah mengembangkannya dengan ternak ikan atau disebut dengan “empang” untuk dijual atau dirental untuk pemancingan ikan.
       Selain dari hasil laut Desa terate juga mempunyai potensi persawahan namun hanya sebagian kecil yang menggelutinya karena lahan yang tidak luas, ditambah lagi dengan banyaknya para pendatang yang membuat daerah tanah persawahan beralih fungsi menjadi tempat tinggal atau rumah dan ditambah lagi dengan banyaknya pabrik yang berdiri sehingga mata pencaharian desa terate sangat kompleks dan beragam. Semua itu akibat dari dampak modernisasi. Memang banyak keuntungan yang didapat dari modernisasi dengan perkembngan Desa dalam sektor ekonomi. Namun seringkali para masyarakat mengabaikan keseimbangan alam. ini bukan hanya permasalahan yang ada di desa khususnya permasalahan ini merupakan masalah yang sering kali dialami oleh bangsa Indonesia secara keseluruhan. Selain yang tadi mata pencaharian warga desa terate juga sebagai karyawan, guru, pedagang, dan lain sebgainya namun yang paling dominan adalah nelayan.
        Perkembangan dari sektor sosial budaya di desa Terate adalah dengan terlihatnya interaksi para warga yang baik. Interaksi sosisal sendiri diartikan oleh Gillin dan Gillin (1954) adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antar orang-perorangan dengan kelompok manusia.[2] Selain interaksi yang baik mereka saling hidup rukun dan mampu bekerjasama di masarakat misalkan dalam bergotong royong, acara masyarakat seperti isra’ miraj, pengajian dll itu juga termasuk dalam kebudaaannya karena disana masih sangat lekat dengan tradisi keagamaannya ditandai dengan banyaknya para kiai dan para ustad. Selain tradisi atau kebudayaan yang diciptakan dari keagamaan  disana juga terdapat “kendang” yaitu perkumpulan alat musik yang digunakan saat acara pernikahan yang berfungsi untuk ngarak pengantin, biasanya dibarengi dengan adanya pencak silat sebagai pembukaan.
       Pendidikan memang salah satu tolak ukur dari kemajuan suatu daerah karena dari pendidikan itu orang akan mempunyai pikiran kritis, kreatif dan inovatif yang akan menyumbang pikiran yang peduli terhadap lingkungannya sehingga akan menjadikan Desa itu eksis dan dinamis yang tidak tertinggal zaman yang  bisa mengikuti perubahan global.
       Pendidikan di desa Terate sudah mengalami banyak perkembangan dan sudah mengalami kemajuan walaupun tidak secara keseluruhan. Pendidikan disana mulai dari tingkat SD, SMP, SMA maupun tingkat perguruan tinggi namun tidak semua sampai melanjutkan ke perguruan tinggi disana sudah mencapai tingkat SMA. Disana juga banyak yang mnyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan non formal seperti pesantren karena memang disana sangat memperhatikan agama.
         Keadaan politik disana menggunakan sistem demokrasi dalam pemilihan kepala desanya yang berpusat pada tengah-tengah desa tersebut agar semua warga bisa menjangkaunya lebih mudah. Dan kantor desa berpusat di kampung Krandan yang saat ini keadaan kantor tersebut masih dibilang baru.  Itu juga menandakan bahwa sudah adanya perkembangan yang menuju kearah pemerintahan yang dinamis, yang merupakan salah satu terbentuknya lembaga sosial. Social institution adalah “suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan yang mempertahankan nilai-niai yang penting”. Kelembagaan itu sendiri bertujuan untuk mengatur antar hubungan yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang paling penting (Polak, 1966).[3] Pemilihan desa tersebut dipilih secara langsung oleh masyarakat, dan dihadiri langsung oleh para calon kepala desa. Itu merupakan hal yang membedakan antara desa dengan kelurahan yang ada di perkotaan.
       Perkembangan di desa juga harus di barengi dengan lingkungan keberlanjutan dengan ditandainya ekosistem yang stabil tanpa merusak lingkungan yang lain. Tentu saja perkembangan desa dalaam prosesnya banyak ditemukan masalah diantaranya adalah :
1.      Aspek Sosial yaitu masih lemahnya kesadaran masyarakat terdapat ancaman kerusakan lingkungan pesisir dan  laut, masih rendahnya keterlibatan dan kemampuan masyarakat lokal untuk berpartisipasi secara aktif dan diberdayakan dalam berbagai upaya pelestarian lingkungan serta dalam perencanaan dan proses pengambilan keputusan dan persoalan sumberdaya kelautan.
2.      Aspek Ekonomi yaitu belum dilaksanakannya secara optimal dan berkelanjutan kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perairan laut karena keterbatasan modal, sarana produksi, pengethuan dan keterampilan, serta faktor eksternal seperti keterbatasan pelayanan dan penyediaan fasilitas pemerintah, masih perlunya ditingkatkan secara lebih terpadu koodinasi dalam penyusunan perencanan dan pengambilan keputusan oleh instansi-instansi pemerintah daerah yang berkaitan dengan pembangunan peraturan laut.
3.      Aspek Ekologi yaitu masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melindungi, menjaga keseimbangan dan memantapkan ekosistem pesisir dan laut, sehingga terjadi banyak pengrusakan hutan mangrove, terumbu karang dan padang lamun untuk kpentingan jangka pendek
4.      Aspek Administratif yaitu masih perlunya ditingkatkan koordinasi dan mekanisme administrasi dalam penyusunan perencannaan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya perairan laut karena selama ini masih terdapat banyak tumpang tindih kewenangan dan tanggung jawab diantara lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah yang terkait.[4]
       Masalah tersebut memang ada dalam perkembangan pembangunan desa, namun desa Terate sudah sedkitnya mengalami perkembangannya yaitu bisa dilihat dari yang dijelaskan saya diatas, kantor kepala desa yang baru, selanjutnya pembanganuan infrastruktur jalan, pembangunan irigasi air dan sistem pemerintahan yang transparan dan demokrasi.
       Perkembangan pembangunan harus melibatkan partisipasi masyrakat karena masyarkat adalah objek utama dari pembangunan desa. Alasan dari mengapa masyarakat ikut dilbatkan aktif dalam pembangunan karena masyarakat dianggap bahwa mereka mengetahui sepenuhnya tentang dan kepentingannya atau kebutuhan mereka, memahami sesunggunhya tentang keadaan lingkungan sosial dan masyarakatnya, mampu menganalisis sebab dan akibat dari berbagai kejadian di masyarakat, mampu merumuskan solusi untuk mengatasi permaslahan dan kendala yang dihadapi, mampu memanfaatkan sumber daya pembangunan (SDA, SDM, dana, sarana dan teknologi) yang dimilki untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dalam rangka mencapai sasaran pembangunan masyarakatnya yaitu peningkatkan kesejahteraan masyarakat, anggota masyarakat dengan upaya meningkatkan kemauan dan kemampuan SDM-nya sehingga dengan berlandaskan pada kepercayaan diri dan keswadayaan yang kuat mampu mengurangi dan bahkan menghilngkan sebagian besar ketergantungan terhadap pihak luar.[5]
       Banyak ragam cara untuk melakukan pengembangan masyarakat didesa baik melalui sosialisasi, pelatihan, mengenali potensi dasar yang dimiliki oleh warganya dan yang pastinya dari semua itu harus mampu mengimplementasikannya dalam masyarakat sehingga mayarakat mempunyai berbagai macam potensi yang dapat dioptimalkan dan dimanfaatkan oleh kebutuhan desa Terate sendiri. Antara partisipasi masyarakat dan pemerintah harus mampu bekerjasama agar tujuan bisa tercapai baik dalam ruang lingkup daerah atau lebih tepatnya adalah desa dan lebih umumnya adalah dalam ruang lingkup Nasional yang mampu bersaing dalam lingkup global.
Sumber:RahardjoAdisasmita.PembangunanKelautandanKewilayahan.(2006). Yogyakarta:Graha Ilmu.
Lala M. Kolopaking.Sosiologi Umum.(2003).IPB:Fakultas Pertanian.
Soetardjo Kartohardjikusumo.Desa.(1965).Yogyakarta:Sumur Bandung.












[1] Soetardjo Kartohardjikusumo, Desa, Yogyakarta, Sumur Bandung, 1965, hal 3
[2] Lala M. kolopaking, Sosiologi Umum, Fakultas Pertanian IPB, 2003, hal 9
[3] Lala M. kolopaking, Sosiologi Umum, Fakultas Pertanian IPB, 2003, hal 29
[4] Rahardjo Adisasmita, Pembanguan Kelautan dan Kewilayahan, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2006, hal 68
[5]Rahardjo Adisasmita, Pembanguan Kelautan dan Kewilayahan, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2006, hal 40